Pada bulan September 2023, Pemerintah Indonesia akan membuka proses seleksi calon Aparatur Sipil Negara (CASN). Dalam skema formasi ini, dominasi tertuju pada pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), sementara formasi untuk calon pegawai negeri sipil (CPNS) terbatas.
Melalui keputusan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) pada tanggal 1 Agustus 2023, total kebutuhan formasi CASN tahun ini mencapai 572.496. Rinciannya terdiri dari 28.903 formasi untuk CPNS dan 543.593 formasi untuk PPPK.
Namun, formasi CPNS hanya diperuntukkan pada tingkat pemerintah pusat, sedangkan di tingkat daerah, formasi terbanyak diperuntukkan bagi PPPK. Alokasi formasi CASN untuk pemerintah pusat adalah 28.903 untuk CPNS dan 49.959 untuk PPPK.
Di lingkungan pemerintah daerah, alokasi formasi khusus untuk PPPK terbagi menjadi 296.084 untuk PPPK Guru, 154.724 untuk PPPK Tenaga Kesehatan, dan 42.826 untuk PPPK Teknis.
Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas, menegaskan komitmennya terhadap prinsip keadilan dalam seluruh proses seleksi. Ia juga menekankan harapan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terpilih mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Anas menjelaskan bahwa formasi yang ditetapkan merupakan hasil dari sejumlah arah kebijakan rekrutmen ASN 2023. Pertama, penekanan diberikan pada pelayanan dasar dengan memberikan prioritas formasi untuk guru dan tenaga kesehatan. Lebih dari 80 persen formasi tahun ini dialokasikan pada kedua bidang tersebut.
Kebijakan lainnya mencakup kesempatan rekrutmen untuk talenta digital dan data scientist. Selain itu, ada usaha untuk mengurangi rekrutmen pada formasi yang terdampak oleh transformasi digital.
Anas juga menyoroti bahwa rekrutmen ASN tahun ini juga bertujuan untuk menangani masalah tenaga non-ASN atau tenaga honorer. Saat ini, terdapat sekitar 2,3 juta tenaga non-ASN yang tengah diaudit oleh BPKP bersama BKN.
Untuk memastikan transparansi dan kualitas, Kementerian PANRB bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam penyusunan naskah soal seleksi PPPK dan CPNS 2023. Naskah soal ini mencakup berbagai aspek kompetensi dan telah melibatkan 173 penulis dari 35 perguruan tinggi dan lembaga.
Seluruh proses penyusunan soal, mulai dari tahap penyusunan kisi-kisi hingga telaah bahasa, telah menjalani pengamanan teknologi yang ketat dengan pengawasan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian PANRB, BKN, BRIN, dan BPKP.
BKN telah merencanakan jadwal pelaksanaan CASN 2023 dan telah mengirimkan usulnya kepada Kementerian PANRB. Jadwal ini mencakup berbagai tahapan, termasuk pengumuman seleksi hingga usulan penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP) CPNS.
Dengan pendekatan terencana dan transparan, diharapkan seleksi CASN tahun ini akan menghasilkan ASN yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan di era transformasi digital.
